Apa Itu Saham? Inilah Pengertian, Keuntungan, dan Resikonya

apa itu saham

Istilah saham (stock) bisa kamu temui dengan mudah di bidang ekonomi karena erat kaitannya dengan investasi. Sayangnya, tidak sedikit orang yang belum memahami apa itu saham. Kebanyakan hanya pernah mendengar saja, tapi tidak tau seperti apa pengertian, jenis, keuntungan, serta resikonya. 

Padahal, jika kamu ingin melakukan investasi, stock adalah salah satu instrumen terbaik yang bisa kamu ambil. Inilah informasi lengkap yang bisa kamu simak tentang saham. Mulai dari pengertian, jenis, keuntungan, hingga berbagai resiko yang menyertainya. Yuk, simak sampai akhir! 

Apa Itu Saham? 

apa itu saham
sumber gambar: pranataprinting.com

Pada dasarnya, apa itu saham bisa kamu pahami dengan sangat sederhana. Pengertian saham adalah sebuah tanda penyertaan modal seorang pihak atau badan usaha di dalam suatu perusahaan atau perseroan yang terbatas. Jadi saat ada pihak yang menyertakan modalnya ke perusahaan, maka ia akan memiliki hak untuk mendapatkan deviden atau keuntungan perusahaan. 

Keuntungan atau deviden ini biasanya akan mereka terima berdasarkan dari RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham. Sementara itu, melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) saham adalah hak yang dimiliki oleh investor terhadap suatu perusahaan karena penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagi dalam pemilikan dan pengawasan. 

Pengertian apa itu saham juga dikemukakan langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut OJK, saham adalah surat bukti kepemilikan atau bagian modal suatu perseroan terbatas yang bisa diperjualbelikan, baik di dalam maupun di luar pasar modal yang merupakan klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. 

Contohnya, jika ada suatu perusahaan yang menerbitkan 1000 lembar saham dan kamu memiliki 200 sahamnya. maka kamu sama saja sudah memiliki 20% dari aset perusahaan tersebut. Inilah yang kemudian membuat kamu sebagai investor juga punya hak kendali atas suatu perusahaan. Nantinya kamu pun akan memiliki hak untuk mendapatkan dividen sesuai saham yang kamu miliki. 

Jenis-jenis Saham Berdasarkan Hak Tagih dan Klaim

Setelah mengetahui apa itu saham, perlu kamu tau bahwa stock tidak hanya terbagi atas satu jenis saja. Berdasarkan segi kemampuan dalam hak tagih dan klaim, saham terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: 

1. Saham Biasa 

Jenis biasa juga populer dengan sebutan common stock. Saham biasa adalah jenis saham yang kamu klaim berdasarkan keuntungan dan kerugian dari perusahaan. Jika sampai prosedur likuidasi terjadi, maka investor biasa akan punya prioritas terakhir dalam pembagian dividen dari penjualan aset perusahaan. 

Jika kamu memiliki jenis saham ini, maka kewajiban yang kamu miliki sifatnya terbatas. Maksudnya, saat perusahaan tersebut bangkrut, nilai kerugian yang harus kamu tanggung oleh para investor juga akan sebesar nilai modal yang sudah kamu setorkan. Inilah beberapa ciri-ciri dari common stock: 

  • Setiap investor punya hak suara yang sama dalam hal memilih dewan komisaris 
  • Investor punya tanggung jawab yang bersifat terbatas, sebesar modal yang sudah mereka setorkan 
  • Investor akan menjadi prioritas saat perusahaan akan mengeluarkan saham yang baru 

2. Saham Preferen 

Jenis saham preferen juga populer dengan sebutan preferred stock. Berbeda dari sebelumnya, jenis sajam ini memiliki nilai pembagian laba yang terbilang tetap. Saat perusahaan mengalami rugi, maka nantinya investor akan mendapatkan prioritas utama untuk mendapatkan pembagian hasil penjualan aset perusahaan. 

Dalam implementasinya, preferred stock ini akan terlihat sama dengan obligasi. Adanya klaim terhadap laba serta aktiva sebelumnya, mempunyai hak tebus, dan bisa kamu tukarkan dengan common stock. Hanya saja, preferen memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan obligasi, yaitu: 

  • Preferred stock bisa investor tukar dengan common stock, asalkan ada kesepakatan yang terjalin antara investor dan juga perusahaan 
  • Ada tagihan atas suatu pendapatan atau aktiva dan memiliki prioritas yang tinggi dalam pembagian nilai dividen 
  • Punya beberapa tingkatan yang berbeda dan bisa terbit dengan bentuk dan karakteristik yang juga berbeda 

Keuntungan Investasi Saham 

apa itu saham
sumber gambar: detik.net.id

Saat kamu berinvestasi, maka akan ada banyak keuntungan yang akan kamu peroleh sebagai investor. Inilah yang kemudian membuat banyak orang tertarik untuk berinvestasi di instrumen ini. Umumnya, instrumen ini akan sangat cocok untuk investasi jarak panjang misalnya kurun waktu lebih dari 3 tahun karena keuntungannya akan lebih terasa.

Sumber keuntungan dari stock sendiri terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: 

1. Capital Gain 

Capital gain adalah keuntungan yang akan investor peroleh dari selisih nilai harga beli dan harga jual. Jadi misalnya kamu membeli saham A dengan harga Rp 200.000. Saat kamu menjualnya, saham tersebut terjual di harga Rp 350.000. Nah, selisih Rp 150.000 inilah yang merupakan capital gain dari penjualan yang sudah kamu lakukan. 

2. Dividen 

Berbeda dengan capital gain, dividen adalah keuntungan yang akan kamu peroleh dari hasil pembagian dividen tunai dari suatu emiten. Jadi dividen termasuk pada pendapatan tambahan yang bisa investor raih jika mereka berinvestasi di emiten atau perusahaan yang punya kinerja yang bagus. Misalnya kamu berinvestasi ke perusahaan A yang bergerak di bidang kesehatan. 

Dalam kegiatannya, perusahaan tersebut mampu meraih profit yang maksimal dan punya performa yang sangat baik sebagai sebuah perusahaan. Untuk itu, kemudian perusahaan A membagikan sejumlah dividen kepada para investornya. Nah, melalui RUPS, kamu yang merupakan investor juga akan mendapatkan bagian dari dividen tersebut. Besaran dividen yang kamu peroleh pun akan berbeda-beda tergantung pada kebijakan perusahaan dan jumlah modal yang kamu setorkan. 

Risiko Investasi Saham 

Setelah memahami apa itu saham, jenis, dan keuntungannya perlu kamu tau juga bahwa investasi ini juga memiliki risikonya tersendiri. High profit, high risk adalah quotes yang sangat tepat untuk menggambarkan investasi. Profit yang kamu peroleh memang bisa mencapai jumlah yang besar, tapi risiko yang kamu hadapi nantinya juga besar. 

Inilah beberapa risiko yang harus investor pahami: 

1. Likuidasi 

Dalam dunia bisnis memang tidak ada yang bisa memastikan perusahaan akan terus berkembang dan meraih kesuksesan. Bisa saja suatu perusahaan kehilangan kinerjanya yang bagus dan berujung pada likuidasi atau bangkrut. Jika sudah berujung pada bangkrut, maka tentu investor juga sangat terdampak akibat keputusan ini. 

Investor akan punya hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan setelah perusahaan tersebut membayar seluruh kewajibannya. Jika masih ada sisa, maka kamu masih berpeluang mendapatkan kompensasi. Tapi jika tidak ada sisa, maka bisa saja kamu tidak memperoleh apapun dari emiten. 

2. Kehilangan Modal 

Risiko yang satu ini bisa kamu alami jika harga belilebih besar dari harga jualnya. Misalnya kamu membeli saham A senilai Rp 200.000. Setelah beberapa waktu kamu menjualnya dan ternyata hanya terjual sebesar Rp 100.000. Nah, selisih kerugian inilah merupakan salah satu risiko yang akan kamu hadapi sebagai investor modal yang kamu setorkan akan hilang dan tidak kembali. 

3. Delisting dari Bursa 

Maksud dari delisting dari bursa maksudnya adalah suatu saham tersebut dihapus dari catatan bursa sehingga tidak bisa lagi investor jual belikan. Ada banyak sekali faktor dan alasan yang bisa membuat suatu saham bisa akhirnya terhapus dari pasar bursa. Jika hal ini terjadi, maka investor akan menderita kerugian besar. 

Itulah informasi yang bisa kamu pahami seputar saham. Kini kamu sudah tau kan apa itu saham? Seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya, instrumen investasi ini memang menjanjikan keuntungan yang besar. Hanya saja, keuntungan tersebut juga memiliki risiko yang juga bisa kamu peroleh. Untuk mengantisipasinya, pastikan sebelum investasi kamu sudah menguasai ilmu dan tekniknya agar tidak mengalami kerugian ya! 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *