Review Film One Piece Red: Benarkah Film Ini Mengecewakan?

one piece red

Jepang memang terkenal dengan anime dan manganya yang sangat populer di seluruh dunia. Salah satu yang sudah terkenal luas adalah One Piece. Di tahun 2022 ini, franchise ini pun mengeluarkan film One Piece Red. Hanya saja, banyak penggemar yang justru kecewa dengan film ini. Benarkah demikian? Yuk, simak ulasan lengkap filmnya berikut ini!

Review Lengkap Film One Piece Red 2022

One Piece Film: Red merupakan sebuah film dari franchise One Piece yang rilis pada 6 Agustus 2022 silam di Jepang. Di Indonesia film ini baru masuk pada 21 September 2022 yang lalu. Film berdurasi 115 menit merupakan produksi dari Toei Animation dan mengusung genre aksi dan petualangan. Perilisan film ini adalah untuk memperingati episode 1000 dari animenya sehingga memang cukup monumental bagi fans garis keras animasi ini. Sementara itu, direktur produksinya adalah Goro Taniguchi. Inilah review lengkap dari film ini:

1. Alur Cerita

one piece red
sumber gambar: userapi.com

Secara umum, One Piece Red menceritakan tentang para bajak laut Topi Jerami yang pergi ke Pulau Elegia dan bertujuan mendatangi sebuah konser dari penyanyi terkenal, Uta. Saat menonton konser dan sudah menyanyikan lagu, Luffy naik ke atas panggung dengan niatan untuk menyapa Uta dan mengungkapkan kalau mereka berdua kenal satu sama lain. Karena ternyata Uta adalah anak perempuan dari Shanks atau si Rambut Merah.

Luffy pun berkata kalau mereka bertemu saat Shanks berlabuh ke kampung halaman Luffy 12 tahun yang lalu. Tapi tidak disangka justru inilah yang menjadi awal mula bencara tersebut. Beberapa bajak laut pun pada akhirnya mencoba menculik Uta, tapi Uta bisa lolos dan mengalahkan mereka dengan mudah karena ia punya suatu kekuatan yang super.

Kekuatan Uta adalah bisa menyulap apapun yang ia inginkan lewat lagu yang ia nyanyikan. Disinilah yang membuat kekuatan Uta berbahaya karena bisa menjadi ancaman besar bagi dunia. Uta pun sempat memberitahu Luffy bahwa ia harus berhenti jadi bajak laut karena Uta berniat untuk terus mengadakan konser ini selamanya dan menciptakan dunia yang bahagia. Tentu saja rencana Uta ini ditentang oleh Topi Jerami dan akhirnya Uta pun menahan mereka semua.

Hanya saja, Luffy sempat kabur karena ia selamat berkat bantuan Trafalgar Law dan Bartolomeo. Dari sinilah Luffy berniat untuk mengalahkan Uta dan mencari kebenaran tentang kekuatannya. Lalu, berhasilkan Luffy? Dan bagaimana hubungannya dengan Shanks setelah itu?

2. Ikatan Luffy dan Shanks yang Menarik

Seperti yang sudah kami tuliskan, di film One Piece Red ini Uta adalah anak dari Shanks. Jadi sama saja bahwa Uta adalah penyambung yang akhirnya mempertemukan antara Luffy dengan rambut merah tersebut. Dari sinilah kemudian cerita berkembang dan lebih berfokus pada bagaimana Luffy dan Shanks memiliki ikatan yang kuat, meski mereka tidak berbicara secara langsung.

Banyak penggemar One Piece yang memuji pertemuan keduanya dan merasa ada ikatan yang muncul antara Luffy dan Shanks. Hanya saja, hal yang membuat fans kecewa adalah kenyataan bahwa ternyata adegan Shanks muncul yang tidak banyak. Jadi memang betul bahwa film ini tidak membahas cerita dan kisah Shanks secara mendalam. Hal ini tentu sangat berbeda dengan ekspektasi fans yang memang ingin melihat seperti apa petualangan Shanks dan Luffy. Tapi ternyata, One Piece Red gagal menghadirkan itu.

3. Tema Musikal yang Tidak Jelek, tapi..

Saat awal kemunculannya, fans One Piece memang sudah tau bahwa ini adalah film yang memiliki nuansa musikal yang kuat. Hanya saja, banyak fans yang tidak menyangka kalau unsur musikal ini terlampau sangat kuat sampai mengaburkan aksi petualangannya. Padahal, selama ini memang One Piece terkenal dengan adegan aksinya yang seru dan menyenangkan untuk dilihat.

Sebenarnya pun konsep musikal seperti ini tidaklah salah. Bahkan sangat bisa fans maklumi karena One Piece Red memang rilis sebagai peraaan 25 tahun dari franchise One Piece. Jadi memang sangat wajar apabila film ini memiliki konsep yang punya unsur seperti perayaan.

Selain itu, lagu-lagu yang ada di film ini juga enak-enak dan cocok dengan nuansa adegan. Seperti saat Uta yang kehilangan kendali dan berubh jahat, musiknya menjadi up beat dengan distorsi yang kental. Hanya saja, memang bagi fans yang berharap banyak dengan nuansa pertempuran film ini tidak bisa memenuhi hal itu.

4. Pengantar Arc yang Sayangnya Terasa Kurang Mengigit

one piece red
sumber gambar: sindonews.net

Saat melihat animena, maka Luffy dan anggota Topi Jerami sudah berhasil melawan Big Mom dan Kaido. Ini artinya, mereka pun akan melanjutkan perjalanan ke musuh mereka berikutnya, yaitu Shanks. One Piece Red pun hadir dengan harapan sebagai pengantar Arc selanjutnya yang bisa membangun suasana seru dan fans semakin tidak sabar dengan petualangan Luffy selanjutnya.

Sayangnya, hal ini tidak bisa film ini penuhi dengan baik. Mungkin pihak developer dan direktur film ini memang tidak ingin menampilkan Shanks secara gamblang, karena takut mengurangi rasa penasaran fans. Hal ini tentu sangat wajar. Hanya saja, terlalu banyak plot hole yang membuat film ini terasa sangat kurang menggigit.

Selain itu, yang penggemar sangat sayangkan adalah motivasi ceritanya yang tidak meyakinkan dan kua. Uta yang jadi benang merah utama dari film ini pun pada akhirnya tidak terlalu menjadi perhatian oleh para fans. Motivasi Luffy dan kru Topi Jerami yang datang ke Pulau Elgia pun tidak terlalu jelas dan kuat. Hanya ingin menonton konser saja? Terasa kurang bukan? Jadi memang hal ini jadi salah satu alasan yang membuat film ini terasa sangat kurang.

5. Villain yang Kurang Masuk Akal

Film One Piece Red menampilkan Uta yang punya kekuatan super melalui lagu yang ia nyanyikan. Kekuatan tersebut berasal dari iblis kuno yang bernama Tot Musica yang diceritakan tidak sengaja lahir kembali. Tot Musica memiliki tangan berwujud piano dan bisa membuat jiwa manusia masuk ke dimensinya lewat lagu.

Inilah yang kemudian membuat fans menyayangkan bagaimana ketidak sengajaan ini terasa sangat tidak relate dengan villain lain yang ada di franchise One Piece. Karena selama ini villain yang ada di One Piece pasti punya alasan yang kuat yang membuat mereka bisa berubah jadi jahat.

Satu-satunya adegan yang terasa berkesan untuk fans yang menonton One Piece Red adalah saat Luffy dan Shanks yang sudah berhasil mengalahkan Tot Musica. Saat akan berpisah, mereka tidak mengucapkan salam perpisahan sama sekali. Tentu dari adegan ini tersirat bahwa memang ada rivalitas antara keduanya, meski mereka pernah bekerja sama.

Dari sinilah fans semakin penasaran dan tidak sabar untuk melihat seperti apa mereka akan bertemu lagi di kelanjutan animenya. Karena memang setelah pertemuan mereka 12 tahun yang lalu, Luffy belum pernah bertemu lagi dengan Shanks. Luffy pun punya janji bahwa ia akan jadi lebih kuat dan berniat mengembalikkan Topi Jerami Shanks.

Lalu, Apakah Memang Film Ini Mengecewakan?

Jika membicarakan One Piece Red, film ini masih layak untuk kamu tonton. Apalagi memang masih ada beberapa hal bagus yang bisa kamu nikmati seperti musiknya yang enak, kualitas grafisnya yang memang sangat bagus dan memanjakan mata, serta momen kehadiran Shanks. Jadi kamu masih bisa melihat film ini dengan cukup menyenangkan.

Sayangnya, memang tidak ada yang berkesan di film One Piece Red ini. Tidak ada kesan tertentu yang film ini ciptakan dan tidak meninggalkan kesan sama sekali. Tidak ada perasaan senang, penasaran, atau bahkan sedih pada adegan tertentu semuanya terasa nanggung. Memang bagus, tapi masih gagal tidak seperti film One Piece lainnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *